Lebih dalam mengenai klasifikasi baja dapat dikelompokkan menurut
komposisi kimianya, yaitu : baja karbon ( cabon steel ). Baja karbon
dibagi menjadi tiga yaitu : Baja karbon rendah (low carbon steel ) 0,05 %
– 0,30 %, sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya :
automobile bodies, buildings,
pipes, screw, nails.
Baja karbon menengah ( medium carbon steel ). Kekuatannya lebih tinggi
daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, di las
dan dipotong. 0,30 % – 0,60 %. Penggunaannya pada connecting rods, pins,
axles, hammers, sledges, dan lain lain. Baja karbon tinggi (high carbon
steel) sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. 0,60 % – 1,50
%. Penggunaannya pada screw drivers, knives, drills, screws,
hammers,fine cutters. Baja paduan (alloy steel ). Mengapa perlu
penambahan unsur? Tujuannya adalah ; untuk menaikkan sifat mekanik baja (
kekerasan, kekuatan tarik dan sebagainya ), untuk meningkatkan daya
tahan terhadap reaksi kimia, untuk membuat sifat sifat special.
Klasifikasi baja paduan menurut kadar karbon adalah : low alloy steel,
medium alloy steel, high alloy steel. Baja paduan juga dibagi menjadi
dua golongan yaitu baja campuran khusus ( special alloy steel ) dan high
speed steel. Baja campuran / paduan khusus ( special alloy steel ).
Baja ini mengandung satu atau lebih logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan campuran tersebut
maka akan merubah sifat – sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan dengan baja karbon. High
speed steel. Kandungan karbonnya 0,70 % – 1,50 %. Penggunaannya membuat
alat potong seperti drills, reamers, milling cutters. Disebut high speed
steel karena dapat dioperasikan dua kali lebih cepat disbanding dengan
carbon steel. Baja paduan dengan sifat khusus : baja tahan karat (
stainless steel ). Sifatnya : memiliki daya tahan yang baik terhadap
panas, karat, dan goresan. Tahan temperature rendah atau tinggi.
Kekuatan besar dengan massa kecil. Keras, liat dan permukaannya tahan
aus. Kuat dan dapat ditempa. Mengkilat. Baja perkakas ( tool steel ).
Sifatnya : tahan pakai, tajam, tahan panas, kuat. Kelompok tool steel
berdasar unsur paduan dan proses pengerjaan adalah : later hardening
atau carbon tool steel (tipe W), shock resisting (tipe S), cool work
tool steel ; proses hardening dengan pendinginan yang berbeda ; tipe O
dengan mendinginkan pada minyak, tipe A dan D didinginkan pada udara.
Hot work steel (tipe T dan M), dan campuran carbon tungsten (tipe F).
Klasifikasi baja menurut penggunaannya adalah : baja konstruksi
(structural steel ), baja perkakas (tool steel ). Klasifikasi baja
dengan sifat fisik dan kimia khusus : baja tahan garam ( acid-resisting
steel ), baja tahan panas (heat resistant steel ), baja tanpa sisik (
non scaling steel ), electric steel, magnetic steel, non magnetic steel,
baja tahan pakai ( wear resisting steel ), baja tahan karat. Dengan
mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan unsur kimia
maka terdapat lima kelompok baja yaitu : baja karbon konstruksi ( carbon
structural steel ), baja karbon perkakas ( carbon tool steel ), baja
paduan konstruksi (alloyed structural steel ), baja paduan perkakas
(alloyed tool steel ), baja konstruksi paduan tinggi (highly alloy
structural steel ). Klasifikasi baja menurut kualitas : baja kualitas
biasa, baja kualitas baik, baja kualitas tinggi
Sumber : ekgindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar